Tekan Angka Kemiskinan di Jawa Barat, Ahmad Faisyal Sebut Sektor UMKM Punya Potensi
JAWA BARAT - Sebagai langkah meningkatkan ekonomi masyarakat Jawa Barat, Pemerintah harus secara masif membuka ruang-ruang khusus yang diperuntukan kepada Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Terlebih menurut Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Ahmad Faisyal Hermawan, perputaran ekonomi dibidang UMKM cukup berpotensi menurunkan angka kemiskinan di Jawa Barat, Rabu (8/10/2025).
Selain itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, jumlah penduduk miskin di Jabar pada Maret 2025 sebanyak 3,65 juta orang atau mencapai 7,02 persen dari total penduduk. Angka ini turun sebesar 0,06 persen jika dibandingkan dengan September 2024 yang sebanyak 3,67 juta orang.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus terus bergerak secara masif untuk menurunkan angka kemiskinan. Saya meyakini dengan pertumbuhan UMKM ditengah masyarakat, dapat meningkatkam perekonomian," ucapnya kepada palapapos.co.id.
Selain UMKM sektor produk, barang, dan makanan, pria yang juga menjabat sabagai anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat itu menjelaskan bahwa UMKM dari sektor jasa.
"Salah satu contohnya adalah pangkas rambut. Keahlian ini dapat dipelajari secara otodidak maupun dengan arahan orang yang sudah berpengalaman. Jika seseorang sudah mahir dan memiliki modal, ia dapat membuka jasa pangkas rambut sendiri," ungkapnya.
"Dengan kata lain, orang ini telah membuka lapangan kerja untuk dirinya sendiri yang bukan tidak mungkin akan membuka lapangan kerja lain jika bisnisnya berkembang," sambung Faisyal.
Lebih lanjut, dirinya berharap kepada masyarakat untuk ikut serta berkolaborasi dengan pemerintah untuk memajukan daerah di Jawa Barat.
"Saya berharap pemerintah bisa berkolaborasi dengan masyarakat untuk bersama-sama mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Jawa Barat," tutupnya. (ADV).