Anggota Komisi IX DPR RI, Ranny Fadh A Rafiq (kemeja hitam), Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Junaedi (kemeja putih), Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji (kemeja batik). PALAPA POS/Yudha.
Pemerintah Pusat Akui Angka Stunting di Kota Bekasi Rendah
KOTA BEKASI - Sebagai langkah kolaboratif antara legislatif dan eksekutif untuk mengurangi serta menekan angka stunting secara nasional, Anggota Komisi IX DPR RI, Ranny Fadh A Rafiq bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) lakukan edukasi serta sosialisasi percepatan penanggulangan stunting.
Menurut Ranny, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto berpengaruh untuk mengurangi angka stunting di Indonesia khsusus nya di Kota Bekasi.
“Kalau dapur MBG lebih memadai, ini langkah bagus untuk mencegah stunting. Program MBG ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan target zero stunting nasional," ucapnya, Rabu (22/10/2025).
Ia juga menyambut positif perluasan program MBG di posyandu. Dengan kehadiran SPPG bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non PAUD, Ranny berharap jumlah penerima manfaat meningkat dan angka stunting semakin menurun.
“Kita kolaborasi, baik saat reses maupun sosialisasi. Kita dengar langsung dari ibu-ibu, di mana wilayah angka stunting tinggi dan seperti apa bantuan yang diperlukan,” ungkapnya.
Sementara, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, mengapresiasi capaian Kota Bekasi, angka prevalensi stunting hanya sekitar 2 persen, atau sekitar 3.000 balita dari ratusan ribu anak.
“Bekasi ini contoh bagus. Tapi meskipun angkanya kecil, tiga ribu anak itu tetap punya hak. Jangan sampai mereka mengalami stunting,” katanya.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa prevalensi stunting nasional berada di angka 19,8 persen, sedangkan di Jawa Barat angkanya mulai menunjukkan perbaikan. Jawa Barat diprioritaskan karena merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
“Minimal satu penyebab ini kita selesaikan dulu, yaitu asupan gizi. Program MBG adalah perintah Presiden Prabowo kepada saya untuk mendata, mendistribusikan, mengevaluasi, dan mengedukasi masyarakat, khususnya bumil, busui, dan balita non PAUD,” tutupnya. (Yud).