Ono Surono Kembali Pimpin DPD PDI Perjuangan Jawa Barat
JAWA BARAT - Ono Surono kembali dipercaya memimpin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat. Ia terpilih sebagai Ketua DPD dalam Konferensi Daerah dan Konferensi Cabang PDI Perjuangan Jawa Barat yang digelar di Bandung, Minggu (7/12/2025).
Dalam kepemimpinannya kali ini, Ono akan didampingi oleh Chaerul Budi Mantini sebagai Sekretaris dan Budi Sembiring sebagai Bendahara. Ia menyebut tantangan yang dihadapi saat ini jauh lebih berat dibandingkan tahun 2019.
"Tentunya tugas berat ya, karena mungkin berbeda dari 2019. Saat itu, PDI Perjuangan memiliki instrumen partai yang menduduki jabatan publik di tingkat nasional maupun kabupaten/kota," ujar Ono.
Ia menambahkan, perubahan posisi politik PDI Perjuangan pasca Pemilu 2024, baik di tingkat daerah maupun nasional, menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, Ono tetap optimis dan berkomitmen untuk terus memperjuangkan kepentingan rakyat Jawa Barat.
"Kepengurusan DPD dan kader PDI Perjuangan Jawa Barat sangat solid untuk terus melakukan kerja-kerja kerakyatan. Masih banyak isu yang berkembang dan berdampak langsung pada kehidupan rakyat. Karena itu, PDI Perjuangan akan terus melakukan pendampingan dan advokasi, terutama bagi rakyat yang terdampak kebijakan pemerintah," tegasnya.
Ono juga menegaskan komitmen partainya dalam pelestarian lingkungan hidup dan penanganan kebencanaan, khususnya di wilayah Jawa Barat. Ia mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan anggaran terkait lingkungan hidup.
"Kami meminta pemerintah untuk maksimal dalam melakukan mitigasi atau pencegahan bencana, serta mendesak dilakukannya reboisasi dan rehabilitasi lahan-lahan kritis di Jawa Barat," ujar Wakil Ketua DPRD Jawa Barat itu.
Di internal partai, Ono menyampaikan bahwa PDI Perjuangan akan membentuk kader yang peduli terhadap isu kebencanaan dan lingkungan hidup. Ia juga mengusulkan pilot project kerja sama dengan PTPN, Perhutani, BKSDA, maupun Pemprov Jawa Barat untuk menanami lahan kritis agar menjadi lahan produktif, baik dari sisi pangan maupun lingkungan.
"Selanjutnya, kita ingin ada pilot project bekerja sama dengan PTPN, Perhutani, BKSDA atau bahkan Pemprov Jawa Barat, untuk menanami lahan-lahan kritis itu sampai pada akhirnya lahan itu menjadi lahan produktif, baik dari sisi pangan maupun lingkungan," pungkasnya. (***).