Pokir DPRD, Pemkab Taput Bangun JUT di Lahan Kaplingan dan Kawasan Permukiman
TAPANULI UTARA - Ada yang aneh dengan proyek pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Lobu Siregar, Kecamatan Siborongborong yang dibangun Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) melalui Dinas Pertanian.
Pembangunan JUT dengan nama paket Pembangunan Jalan Usaha Tani Dusun Lumban Rindang Desa Lobu Siregar dengan pagu Rp 190 juta, diduga tidak sesuai peruntukannya karena dibangun di kawasan permukiman cukup ramai dan di tengah-tengah lahan kaplingan perumahan milik warga, bukan di hamparan lahan pertanian sebagaimana lazimnya pembangunan JUT.
Pantauan di lokasi Rabu (1/10/2025), proyek JUT berupa cor beton sudah selesai dikerjakan namun tidak lagi ditemukan papan informasi sehingga tidak diketahui siapa pihak rekanan yang mengerjakan.
Terpantau juga pada sisi JUT yang dibangun telah berdiri rumah-rumah warga, termasuk di persimpangan jalan desa (titik awal pembangunan) terdapat sebuah rumah cukup mewah lengkap dengan garasi mobil. Sedangkan pada ujung JUT terlihat seperti lahan pertanian terlantar yang tidak produktif.
Beberapa warga sekitar yang ditanyai soal keberadaan JUT menyampaikan lahan yang terletak pada sisi kiri JUT adalah milik Parsaoran Siahaan, sedangkan sisi kanan JUT yang juga telah berdiri rumah-rumah warga merupakan kaplingan milik warga ber marga Nainggolan.
"Yang sebelah kiri JUT, yang di belakang rumah besar warna biru itu tanah pak dewan Parsaoran Siahaan. Rumah besar yang ada garasi dan mobil itu kan rumah iparnya, termasuk tanah di ujung JUT juga tanah pak dewan, sedangkan lahan pada sisi kanan JUT adalah lahan kaplingan milik Nainggolan," sebut warga.
Pihak Dinas Pertanian Taput belum bisa dimintai tanggapan atas pembangunan JUT Dusun Lumban Rindang, Desa Lobu Siregar di kawasan permukiman dan lahan kaplingan dan peruntukannya.
Sedangkan anggota DPRD Taput, Parsaoran Siahaan mengaku pembangunan JUT dimaksud adalah pokok pikiran anggota DPRD (Pokir) yang dia usulkan.
"Ya pengusulan di pokir saya memang jalan usaha tani.namun yang memutuskan dinas terkait. Kita hanya mengusulkan melalui pokir namun akhir-akhir ini di sana ada beberapa warga yang membangun rumah," tulisnya menjawab konfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp. (Hengki).