Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. PALAPA POS/Istimewa

JAKARTA - Kaum milenial, Rizka Ananda (Nanda) dan Gifari Shadad Ramadhan, mengadukan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri atas dugaan penghinaan terhadap ulama sepuh PPP Kiai Haji Maimun Zubair (Mbah Moen).

Nanda memandang permintaan maaf Fadli Zon tidak menyelesaikan masalah karena bukannya tulus meminta maaf, melainkan menuduh orang lain sebagai pelakunya.

"Sebelumnya, Bapak yang terhormat Fadli Zon tegas menyatakan tidak mau meminta maaf. Sekarang ia minta maaf, tetapi menuduh ada yang menggoreng isu ini. Jujur kami ini bingung, sebenarnya mau beliau itu apa?," katanya dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Nanda membenarkan pendapat Fadli Zon bahwa semua pihak layaknya menghormati Mbah Moen seperti anak muda menghormati orang yang lebih tua. Akan tetapi, dia tidak melihat ketulusan politikus Gerindra tersebut ketika menyampaikan permohonan maaf.

"Padahal, bagi saya pribadi, Mbah Moen bukan hanya tokoh agama Islam, tetapi juga guru bangsa yang mengajarkan kita hidup rukun beragama. Saya pribadi sebagai seorang nonmuslim pun juga sangat menghormati beliau," kata Nanda.

Gifari Shadad Ramadhan membenarkan bahwa pengaduan tersebut bertujuan untuk menyelesaikan keresahan publik. Akan tetapi, dia tidak ingin orang merespons persoalan ini dengan cara yang samaa yang menurutnya jauh dari sopan santun, apalagi sebagai publik figur.

Dengan alasan apa pun, dia merasakan bahwa yang dilakukan Fadli Zon sudah sangat meresahkan dan pihaknya menentang itu. Akan tetapi, pihakn ya juga tidak ingin menyindir, memaki, dan menuduh di medsos seperti Fadli Zon.

"Oleh karena itu, kami menempuh jalur yang kami pikir sudah seharusnya. Sebagai negara hukum, kami memilih jalur hukum," kata Gifari.

Nanda juga meminta Polri untuk menindaklanjuti persoalan ini dan memberikan kepastian hukum. "Jika memang yang dilakukan Bapak yang terhormat Fadli Zon ini baik, jangan salahkan kalau kaum milenial juga nanti melakukan hal yang sama di ruang public," ujarnya.

Sebaliknya, lanjut dia, jika yang dilakukan itu salah, pihaknya mohon penegak hukum untuk segera menindak tegas. "Kami hanya butuh kepastian hokum," katanya.

Keduanya menjelaskan bahwa aduan tersebut juga ditembuskan ke Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. (ant)

Comments

Leave a Comment

Berita Lainnya

Pasar Tradisional Tarutung Terbakar, Ratusan Kios Dilahap Si Jago Merah

TAPANULI UTARA - Ratusan kios yang berlokasi di pasar tradisional tarutung ludes di lahap sijago merah pukul 21.30 wib pada Minggu (7/4/2024) kemarin.

Gudang Amunisi di Kota Bekasi Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

KOTA BEKASI - Nahas, gudang amunisi Artileri Medan (Armed) yang berlokasi di wilayah Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi terbakar dan menimbulkan ledakan cuku

Polda Metro Jaya Geledah Rumah Ketua KPK Firli Bahuri di Bekasi

KOTA BEKASI - Polda Metro Jaya menggeledah rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri di Villa Galaxy, Jaka Setia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ka

Polisi Lakukan Otopsi Pastikan Penyebab Kematian WNA Asal China di Mess PT. NH

TAPANULI UTARA - Untuk memastikan penyebab kematian warga negara asing (WNA) asal China bernama Dong Bo (51) di mess PT NH, Kelurahan Onan Hasang, Kecamatan Pahae Julu, Tapanu

Pemandian Air Soda Tarutung Akan Naik Kelas

TAPANULI UTARA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memprioritaskan pengembangan destinasi wisata Air Soda terletak di Desa Parbubu I Kecamatan Tarutung.

Tabrakan Dengan Truk, Mahasiswa Pengendara Sepeda Motor Meninggal

TAPANULI UTARA - Diduga akibat kurang hati-hati saat mengendara sepeda motor, seorang mahasiswa IAKN Tarutung tewas mengenaskan akibat Lakalantas di lokasi kejadian pasca tabr