Fransiska Tambunan (beju merah) yang dalam kondisi trauma saat melapor ke Polsek Pangaribuan dan meminta pelaku segera ditangkap. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

PANGARIBUAN - Empat hari telah berjalan, sejak tim diturunkan untuk melacak keberadaan tersangka pembunuhan sadis Dermina Simanjuntak (75), namun hingga berita ini diturunkan, hasilnya nihil, hingga membuat cucu korban Op Sudiono Simanjuntak trauma dan mendesak agar pelaku segera ditangkap.

Trauma itu sangat dirasakan korban Fransisca Tambunan (14) yang sempat hendak diperkosa Barita Tambunan (25), usai menghabisi nyawa neneknya Dermina Simanjuntak (75) Jumat (18/1/2019) pukul 00.15 Wib.

Kepada wartawan Selasa (22/1/2019), Fransiska meminta agar pelaku Barita Tambunan yang melarikan diri segera ditangkap dan dihukum mati karena tidak pantas lagi hidup.

Fransiska  menceritakan peristiwa yang tidak akan dilupakannya tersebut, bahwa ia sempat ditarik pelaku dengan menjambak rambutnya ke dalam kamar. 

Dirinya dalam kondisi itu melawan sambil meronta dan akhirnya bisa selamat dan berteriak minta tolong membuat pelaku melarikan diri.

Bersama saudaranya, saat cucu korban Fransisca Tambunan membuat pengaduan ke Polsek Pangaribuan menceritakan, ketika itu neneknya setelah ditusuk pelaku masih sempat berdiri mau minta tolong, tiba-tiba pelaku memukulnya lagi hingga tergeletak.

"Aku masih sempat bersuara unang tinggalhon au oppung, dang tolap sasada au mangalo ibana (jangan nenek tinggalkan aku sendirian, aku tidak sanggup melawannya sendirian). Saat itulah aku meronta dan menumbuki perut pelaku, aku bisa lari dari cenkeramannya," jelas Fransisca sambil mengeluarkan air mata.

Berdasarkan informasi yang dihimpun atas peristiwa itu, masyarakat Desa Sigotom Julu masih ketakutan sebelum pelaku ditangkap. 

"Ibu-ibu dan  anak-anak di desa ini masih trauma dan ketakutan. Pergi ke ladang masih takut, berpikir pelaku masih sembunyi di perladangan. Kami menginginkan, apabila pelaku sudah ditangkap, kami atas nama warga Desa Sigotom Julu melihat dulu pelaku sebelum dijebloskan ke penjara," ujar P Tambunan. (als)

Comments

Leave a Comment

Berita Lainnya

Pasar Tradisional Tarutung Terbakar, Ratusan Kios Dilahap Si Jago Merah

TAPANULI UTARA - Ratusan kios yang berlokasi di pasar tradisional tarutung ludes di lahap sijago merah pukul 21.30 wib pada Minggu (7/4/2024) kemarin.

Gudang Amunisi di Kota Bekasi Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

KOTA BEKASI - Nahas, gudang amunisi Artileri Medan (Armed) yang berlokasi di wilayah Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi terbakar dan menimbulkan ledakan cuku

Polda Metro Jaya Geledah Rumah Ketua KPK Firli Bahuri di Bekasi

KOTA BEKASI - Polda Metro Jaya menggeledah rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri di Villa Galaxy, Jaka Setia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ka

Polisi Lakukan Otopsi Pastikan Penyebab Kematian WNA Asal China di Mess PT. NH

TAPANULI UTARA - Untuk memastikan penyebab kematian warga negara asing (WNA) asal China bernama Dong Bo (51) di mess PT NH, Kelurahan Onan Hasang, Kecamatan Pahae Julu, Tapanu

Pemandian Air Soda Tarutung Akan Naik Kelas

TAPANULI UTARA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memprioritaskan pengembangan destinasi wisata Air Soda terletak di Desa Parbubu I Kecamatan Tarutung.

Tabrakan Dengan Truk, Mahasiswa Pengendara Sepeda Motor Meninggal

TAPANULI UTARA - Diduga akibat kurang hati-hati saat mengendara sepeda motor, seorang mahasiswa IAKN Tarutung tewas mengenaskan akibat Lakalantas di lokasi kejadian pasca tabr