TAPANULI UTARA - Nikson Nababan diakhir masa jabatannya Desember tahun 2023 sebagai Bupati Tapanuli Utara tidak ingin meninggalkan catatan buruk ataupun proyek mangkrak.

Setelah berkutat dengan lumbung pangan, infrastruktur serta sumber daya manusia berkualitas, sektor terakhir yang disentuhnya yakni wisata.

Diperiode kedua visi misi itu tetap diusung dengan merubah sektor terakhir, orang nomor satu di Tapanuli Utara itu garap wisata mengejar dana dari pusat.

Pengembangan kawasan Salib Kasih yang merupakan ikon wisata Tapanuli Utara sejak awal telah digadang-gadang ke pusat agar dananya digelontorkan.

Setelah melalui perjuangan sejak tahun 2017, akhirnya sejarah tertoreh dengan gelontoran Dana Alokasi Khusus sebesar 16 miliar lebih untuk mengembangkan kawasan Salib Kasih.

Dana cukup fantastis yang cukup mampu merubah kawasan Salib Kasih yang ijin pinjam pakai lahan seluas 72 hektar telah dikantongi dihabiskan dengan bangunan untuk menarik minat wisatawan.

Akhirnya setelah dikerjakan, Bupati Taput Nikson Nababan meresmikan pengembangan dan pembangunan daya tarik wisata (DTW) Salib Kasih, Rabu (22/11/2023).

Politisi PDI Perjuangan tersebut dihadapan para tokoh masyarakat, tokoh adat, Kepala Desa, Camat serta OPD bercerita pahit getir untuk memperjuangkan anggaran pengembangan Salib Kasih.

"Dulu ada Patung Yesus di Pea Tolong yang tersangkut hukum, itu kita tuntaskan dulu. Namun masih ada kendala, kita mau kembangkan ijin pinjam pakai harus kita miliki sebagai salah satu regulasi,"ungkap Nikson.

Tahun 2017, Nikson mengungkapkan menemui Menhut Siti Nurbaya agar kawasan Hutan Industri Salib Kasih 72 hektar diberikan ijin pinjam pakai.

"Akhirnya Bu Menteri mengeluarkan, dan kita mulai perjuangkan mau kemana konsep pengembangan Salib Kasih agar bisa menjadi magnet Wisatawan,"tambah Nikson.

Diperiode kedua, setelah anggaran dipertajam ke lumbung pangan serta pengembangan sumber daya manusia maupun infrastruktur, dilanjutakab membenahi Salib Kasih terbuka menggunakan anggaran Kementerian.

"Anggaran itu kita sinkronisasi di Warkop yang sebelumnya Saya ditelpon dari Kementerian untuk mengubah menu sehingga kita bisa dapat dananya. Inilah sekarang bisa kita nikmati kucuran DAK untuk pengembangan Salib Kasih,"sebut Nikson.

Setelah diresmikan, Nikson meminta agar Dispar dan Kades maupun stakeholder duduk bersama apa yang mau dijual ke wisatawan.

"Cari yang spesifik, sederhana kita jual apa, panoramanya, makanannya, ataupun sovenir. Konsepnya harus matang, sehingga anggaran yang telah dikucurkan tidak mubazir,"paparnya.

Kedepannya, juga sebut Nikson akan dibawa kemana konsepnya.

"Harus bisa One Stop Tourism, buat event namun menyesuaikan dengan kondisi alam maupun iklim yang ada di daerah ini,"pintanya.

Kadis Pariwisata Sasma Situmorang dalam laporannya menyebutkan, pembangunan kawasan pengembangan Salib Kasih telah selesai.

Dari kucuran DAK yang digelontorkan dibagi beberapa item pekerjaan, yakni fasilitas rekreasi, penunjang wisata dengan komponen Menara Pandang, Kios, Gazebo.

Selanjutnya fasilitas umum berupa pelataran parkir, aksesibilitas berupa lampu taman, papan interpretasi, bangunan olahraga, jogging track, lapangan futsal.

Bangunan tempat pelaku parawisata yang disebut bengkel wisata didalamnya ada ruangan fashion, tenun, kriya.

Tahun depan, Sasma mengungkapkan akan turun kucuran dana pusat fisik senilai 7 miliar.

"Untuk menata landscape kawasan ini, dan kita masih akui beberapa komponen masih kurang memadai, seperti vegetasi, teralis, guest house, kita coba jajaki nanti apakah ada investor yang berani menanamkan modal,"sebutnya.

Sasma optimi, kawasan itu akan jadi ikon wisata dengan konsep One Stop Tourism.

“Kami sadari belum optimal Pak Bupati, namun melalui ini kita akan berupaya menggenjot PAD,"pungkasnya.

Camat Siatas Barita Elyanto Sitompul bersama tokoh masyarakat dan Kades sepakat mendukung pengembangan wisata Salib Kasih.

"Kami siap mendukung karena masyarakat kita yang akan menikmati secara langsung, apa yang telah ditorehkan Pak Bupati akan jadi berkat buat warga Siatas Barita," ucap Elyanto Sitompul.

Penulis: Alponso