Orang tua Fitria Diana, Sunarto (51) (kiri) bersama anaknya Muhammad Jihan Fahira di rumahnya Desa Sitanggal, Brebes, Jawa Tengah. PALAPA POS/Istimewa

BREBES - Orang tua pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto, Sunarto (51) mengaku tidak curiga jika anaknya, Fitria Diana (20) berlatih memanah pada saat dia di rumahnya Desa Sitanggal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

"Saya tidak curiga saat Fitria (anaknya) di rumah, setiap pagi berlatih memanah di samping rumahnya. Saat saya tanya, dia (Fitria) hanya bilang hanya sekadar untuk bermain memanah pohon pisang," ungkapnya di Brebes, Jateng, Jumat (11/10/2019).

Fitria Diana sempat pulang ke rumahnya di Desa Sitanggal pada Juli 2019 hingga Agustus atau saat Lebaran hingga memasuki bulan haji. Meski sudah berkeluarga, istri dari Abu Rara ini tidak pernah mengajak dan mengenalkan suaminya pada keluarganya di Desa Sitanggal.

"Sejak menikah, kami belum pernah melihat atau dikenalkan suaminya. Anaknya menikah tidak mengundang orang tuanya, mungkin Fitria Diana menikah melalui wali," ucapnya.

Ia mengatakan anaknya pernah memohon izin untuk menikah dengan calon lakinya. Namun, dirinya (Fitria) tidak pernah mengenalkan pada orang tuanya.

"Sejak awal saya tidak merestui anaknya menjalin hubungan dengan calon suaminya, tetapi dirinya (anaknya) tidak pernah menggubris dan tetap menikah dengan calon suaminya," tuturnya.

Menurut dia, saat usia anak-anak, Fitria di kampung dikenal nakal sehingga saat menempuh pendidikan sekolah dasar, terpaksa harus berpindah ke sekolah lain.

"Anaknya sempat bersekolah di SD Negeri 1 Sitanggal hingga kelas tiga. Namun, anaknya pindah sekolah ke SD Negeri 3 Sitanggal karena sering menjaili teman di sekolahnya," ujarnya.

Ia mengatakan orang tuanya tidak menduga jika anaknya nekat melakukan perbuatan tidak terpuji dengan melakukan penusukan terhadap seorang pejabat negara.

"Saat ini, kami hanya pasrah dan mempersilakan penegak hukum memberikan saksi hukum pada anaknya. Mau bagaimana lagi mas, kami iklas dan pasrah saja. Namun, kami berharap anaknya mendapat hukuman ringan," ucapnya.

Ia berharap setelah menjalani hukuman, anaknya bisa kembali ke kampung dan bersama dengan keluarganya, serta tidak menjalani perbuatan yang sama. "Kami berharap dia kembali menjadi anak yang baik dan berbakti pada orang tuanya dan bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.

Fitria Diana adalah anak ketiga pasangan suami istri Sunarto dengan Carti (43). Kakak Fitria, Trianah (25) kini bekerja menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, kemudian Kusyanto (21) bekerja sebagai juru masak di Jakarta, dan adiknya Muhamad Jiran Fahira (17). (red)

Comments

Leave a Comment

Berita Lainnya

Bersama Kadisdik, Plt. Ketua TP PKK Studi Tiru Ke SLBN Surakarta

SOLO - Pelaksana tugas (Plt) Ketua TP PKK Kota Bekasi Wiwiek Hargono Tri Adhianto bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi UU Saeful Mikdar dan Plt Ketua DWP Eka Sudarsono

Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan Raih Penghargaan Kepala Daerah Inovatif

SEMARANG - Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menerima penghargaan sebagai Kepala Daerah Inovatif (KDI) yang diserahkan H. Abdul Halim Iskandar Menteri Desa, Pembangunan Dae

Tingkatkan Inovasi Daerah, Bupati Taput Studi Tiru ke Wonogiri Jateng

JAWA TENGAH - Selain mempererat kerjasama antar Pemerintah Daerah dan peningkatan inovasi,Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan didampingi Ketua DPRD Poltak Pakpahan, Sekda Ind

Pemkab Kudus Siapkan Tempat Isolasi Pemudik

KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan tempat isolasi di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Bakalan Krapyak, Kaliwungu untuk pemudik yang nekat pulang di tengah pand

Ganjar Kirim Sukarelawan dan Logistik Rp594 juta

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengirimkan bantuan logistik senilai Rp594 juta beserta 10 orang sukarelawan membantu korban bencana gempa bumi yang mengguncang Provinsi

Gubernur Ganjar Minta ASN Korup Bisa Dipecat

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal melayangkan protes sekaligus meminta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi agar aparatur sipil negara (ASN)