Fredy Ardliyah Syah putra Bupati Tuban, Fathul Huda, saat mengembalikan formulir Cabup di kantor DPC PDI Perjuangan Tuban, Rabu, (18/9/2019). PALAPA POS/Istimewa

SURABAYA - 53 peserta mengikuti uji kepatutan dan kelayakan sebagai bakal calon kepala daerah serta bakal calon wakil kepala daerah di Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur di Surabaya, Rabu (18/9/2019).

"Untuk gelombang pertama ini sebenarnya ada 61 orang, tapi yang hadir 53 orang," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi di sela uji kepatutan dan kelayakan.

Para bakal calon kepala daerah disiapkan untuk Pilkada serentak 2020 Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Blitar, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabupaten Malang serta Kabupaten Blitar.

Pada kesempatan tersebut peserta diberi arahan dan diminta mengisi sejumlah esai, materi internal kepartaian, lalu juga ditanya tentang pengalaman organisasi hingga wawancara.

"Sebenarnya ini bukan ujian, tetapi kami mau mendalami kesiapan dan kesungguhan bakal calon yang berangkat dari PDIP Perjuangan. Lalu juga mekanisme DPP melalui aturan-aturan partai untuk melakukan proses penyaringan tingkat pertama," ucapnya.

Sedangkan, untuk gelombang kedua akan dilakukan uji kepatutan dan kelayakan akan diikuti 65 orang yang digelar pada Kamis, 19 September 2019, di Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim Jalan Raya Kendangsari Industri Surabaya.

"Hasilnya nanti kami laporkan ke DPP, termasuk mereka yang tidak hadir. DPD hanya sebatas menjalankan proses, dan hasil akhir tetap di pusat," katanya didampingi Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari Bisowarno.

Sementara itu, salah seorang peserta uji kepatutan dan kelayakan yang juga bakal calon wakil wali kota Surabaya Lia Istifhama mengaku menyelesaikan semua pertanyaan dengan baik.

Putri tokoh PPP Jawa Timur, Masykur Hasyim tersebut juga optimistis mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan untuk tiket di Pilkada Surabaya yang dijadwalkan digelar 23 September 2020.

"Saya optimistis PDI Perjuangan sebagai partai besar di Surabaya membutuhkan figur yang mewakili kelompok hijau (NU), karena di Surabaya perlu figur tokoh nasionalis dan religius," katanya. (ant)

Comments

Leave a Comment

Berita Lainnya

Rafly Rayhan Al Khajri Beberkan Alasan Wakil Rektor III Bekukan Program EM UB

MALANG – Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya (EM UB) Rafly Rayhan Al Khajri menegaskan pembekuan program kerja EM UB oleh Wakil Rektor III Dr. Setiawan No

Pemkot Bekasi Serahkan Bantuan Korban Gunung Semeru Melalui Pemkab Lumajang

LUMAJANG - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto di Pendopo Arya Wirajaya menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana erupsi Gunung Semeru kepada B

Risma Dianugerahi Doktor Honoris Causa di Tongmyong Univercity Korsel

SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa atas profesionalisme dan dedikasinya dalam bidang arsitektur oleh Tongmyong Univercity di Busan, Korea

KPU Tegaskan Anggaran Pilkada Surabaya 2020 Belum Siap

SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan bahwa anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2020 sekitar Rp85,3 miliar belum siap meski tahapan pilkada sudah berjalan sejak

PDIP Ngawi Tetapkan Dua Bakal Calon Bupati

NGAWI - Panitia internal DPC PDI Perjuangan (PDIP) Ngawi menetapkan dua bakal calon bupati yang nantinya direkomendasikan untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) setempat tahun 2

Mahfud MD Berharap Imam Nahrawi Tegar Jalani Proses Hukum

SURABAYA - Pakar hukum ilmu tata negara Prof Mahfud MD berharap mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi diberi ketegaran dan kesabaran menjalani proses hukum yang saat ini sedang