Pengendara tengah melintasi bahu jalinsum Dolok Sanggul-Siborongborong berubah fungsi menjadi saluran air. PALAPAPOS/Andi Siregar

Saluran Drainase Tidak Berfungsi, Bahu Jalinsum Dolok Sanggul-Siborongborong Berubah Fungsi

DOLOK SANGGUL - Saluran drainase jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Dolok Sanggul-Siborongborong, tepatnya di perlintasan Desa Dolok Margu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, tidak lagi berfungsi. 

Sebaliknya, bahu jalinsum perlintasan Dolok Margu itu berubah fungsi menjadi lintasan air yang meluap dari saluran drainase dan badan jalan.

Berdasarkan pantauan wartawan, tidak berfungsinya saluran drainase pada jalinsum tersebut dikarenakan drainase yang tidak terawat. Saluran drainase tersebut juga tertimbun tanah berpasir dan sampah plastik yang juga disesaki semak belukar.

Disisi lain, saluran drainase tersebut mentok dengan akses masuk tugu (monumen) Datu Bira Silaban. Pada akses masuk monumen Datubira Silaban itu, tidak ditanam gorong-gorong penyambung saluran drainase. Akibatnya air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi mentok dan meluap ke badan jalan hingga melintasi bahu jalan.

Menurut Bukti Sihombing, warga setempat kepada wartawan, kemarin, mengatakan, bahwa kondisi tersebut sudah berlsangsung sejak lama. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda penanganan dari pihak terkait.

Dia juga menjelaskan, atas situasi itu, badan jalan semakin tinggi dari bahu jalan. Sebab saat musim penghujan, air hujan terus menggerus bahu jalan. 

“Saat penghujan, bahu jalan ini sudah berfungsi seperti saluran drainase. Meski bahu jalan ini selalu disisip dengan material pasir berbatu (sertu) namun material sertu tadi mudah saja berserak di badan jalan karena tergerus air hujan,” ujarnya.

Dia juga mengungkapkan, dengan tingginya beram jalan akibat bahu jalan yang tergerus air hujan, kecelakaan pun kerap terjadi. Apalagi pengendara yang tidak mengetahui medan jalan. “Pengendara yang tidak mengetahui medan jalan, kerap saja mengalami laka tunggal bahkan kandas pada beram jalan,” katanya.

Untuk memulihkan fungsi saluran drainase tersebut, Bukti berharap perhatian para pihak terkait. Sebab kalau hal itu terus dibiarkan, bukan tidak mungkin badan jalan akan turut tergerus air dan angka kecelakaan makin tinggi.

Menyikapi itu, hingga berita ini diturunkan, pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah II Medan belum memberikan keterangan resmi. (and)

Previous Post BI: Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp 112,98 Triliun
Next PostWiranto: Jangan Berspekulasi Terkait Ancaman Pembunuhan Pejabat